Label

Senin, 04 Februari 2013

Mamaku Idiot ( Down Syndrome ) - Ending -


Sore harinya, Alvian tiba-tiba saja datang ke rumah. Entah kenapa kali ini wajahnya terlihat sangat genit, seperti ingin menggodaku. Menggodaku?

“Mei, aku punya tawaran khusus buat kamu,” kata Alvian seraya menyentuh daguku dan menariknya pelan.

“Apa itu, Mas?” tanyaku sambil berkelit. Lalu Alvian duduk di sofa dan menatap ke sekeliling sudut rumah kumuhku.

“Kurasa seorang artis secantik kamu nggak sepantasnya tinggal di gubuk seperti ini. Bagaimana kalau aku tawarkan ke kamu sebuah apartemen mewah, kamu mau?”“Benarkah?” tanyaku tak percaya.“Aku serius, asal…. asal kamu mau melayani aku,” katanya tanpa basa-basi mengejutkanku, sementara tangannya berusaha menggerayangi tanganku.
Apartemen? Memang menggiurkan untukku.


Mamaku Idiot ( Down Syndrome ) Part II


Sudah sebulan aku bekerja. Penghasilanku cukup lumayan, bahkan sangat cukup untuk kebutuhan kami berdua. Di sana  aku berkenalan dengan Alvian, seorang pria paruh baya, berprofesi sebagai pencari bakat. Suatu ketika, dia menawarkan padaku pekerjaan yang lebih besar, menjadi seorang artis. Aku sampai tertawa dibuatnya. Yang jelas aku tak percaya dengan tawarannya yang terkesan terlalu muluk untukku. Tapi dia bersikeras mengatakan kalau dia serius, ingin mengorbitkan aku karena wajahku yang cantik dan suaraku yang sangat unik. Akhirnya aku pun mengiyakannya.

***

Di tengah perjalananku menjadi seorang artis, aku bertemu dengan Yoga, seorang model yang pernah menjadi pasanganku saat pemotretan untuk sampul sebuah majalah. Yoga adalah seorang pria yang sempurna di mataku. Tubuhnya tinggi atletis, wajahnya cukup tampan, dan dia sangat perhatian. Betapa bahagianya aku saat dia memintaku untuk jadi kekasihnya. Sungguh tak bisa kuungkapkan dengan kata-kata. Hingga pada suatu saat…

Tiba-tiba Yoga ada di depan pintu rumahku. Jelas itu membuatku panik. Lalu aku pun bergegas memasukkan Mama ke kamar dan menguncinya sebelum aku membuka pintu rumahku untuk Yoga. Mungkin kalian akan bilang aku jahat, tapi aku mempunyai setumpuk pengalaman buruk yang memaksaku melakukannya. Aku benar-benar tak mau Yoga tahu keadaan mamaku, yang jelas aku tak mau kehilangannya karena itu!


Mamaku Idiot ( Downsyndrome ) Part 1


Sesekali kulirik mamaku yang tengah asyik bermain sebuah boneka. Kalau kalian duga mamaku gila, kalian salah besar. Mamaku tidak gila, melainkan memiliki mental terbelakang, idiot atau istilah asingnya, Down Syndrome. Yah, mamaku dilahirkan dengan cacat itu. Cacat mental yang memiliki ciri wajah yang khas dengan mata sipit, ”jembatan” hidung datar dan lebar, dan lidah besar dengan mulut kecil cenderung terbuka.

Sementara aku? Aku adalah anak haram, hasil pemerkosaan seseorang pemuda tak berperasaan yang tega berbuat hal sekeji itu pada mamaku. Entah siapa dia, aku tak pernah tahu, sebab Mama tak pernah lagi mengingat peristiwa itu.
Lalu siapa yang selama ini merawatku sampai di usiaku yang ke-18 tahun ini? Nenek, mama dari mamaku. Nenek yang sangat menyayangi aku, dan bekerja keras mencukupi kebutuhanku dan Mama.


Tulang Rusuk Ku Yang Hilang


Cerita ini saya posting untuk seorang teman yang sedang duduk termenung disana menyesali diri. Kehidupan cinta yang penuh dengan pertengkaran membuat teman saya ini merasa salah memilih calon pendamping hidupnya yaitu sang pacar yang sudah 4 tahun menemani hari-harinya.

Cerita ini untuk kita semua yang sering kali membuat sedih hati orang yang kita sayang…..
Semoga kisah ini membuat perubahan akan perasaan pada sang kekasih….

------------------------------------------

Sebuah senja yang sempurna, sepotong donat, dan lagu cinta yang lembut. Adakah yang lebih indah dari itu, bagi sepasang manusia yang memadu kasih? Raka dan Dara duduk di punggung senja itu, berpotong percakapan lewat, beratus tawa timpas, lalu Dara pun memulai meminta kepastian. ya, tentang cinta.

Dara : Siapa yang paling kamu cintai di dunia ini?
Raka : Kamu dong.
Dara : Menurut kamu, aku ini siapa?

Raka : (Berpikir sejenak, lalu menatap Dara dengan pasti) Kamu tulang rusukku! Ada tertulis, Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur, Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hati.”